Selasa, 17 April 2012

Sepenggal Cerita Tentang Si Unyil


Siapa yang tidak mengenal si Unyil ? mungkin kata Unyil dan Pak Raden sudah familiar terdengar di telinga blogger seklian. Boneka yang terkenal sejak tahun 80an itu pertama kali tampil di salah satu stasiun TV Indonesia yaitu TVRI. Pada postingan kali ini saya akan bercerita sedikit tentang Unyil.
"hompimpah alaihum gambreng"
"aduuh biuung, encokku kambuh"
"cepek duluuu dong"
Mungkin kata kata itu sudah tidak asing lagi ditelinga para blogger. Kata-kata yang dikeluarkan oleh karakter boneka pada film Unyil. Pada awal kemunculan si Unyil, kala itu siaran televisi di sore hari kebanyakan adalah acara untuk orang dewasa dari situlah sosok Pak Raden berkeinginan untuk membuat saluran yang bisa ditonton oleh anak-anak, bahkan tidak untuk anak-anak saja namun untuk semua kalangan. Setelah kemunculan di televisi, Unyil menjadi terkenal hingga saat ini. Tokoh- tokoh dalam film si Unyil pun tidak kalah menariknya, seperti Pak Ogah yang dikenal sebagai seorang tuna karya yang kepalanya gundul dan kerjanya sehari-hari adalah duduk di pos ronda dan meminta uang dari orang-orang yang lewat. Dua kalimat Pak Ogah yang paling terkenal adalah, "Ogah, aah" dan "Cepek dulu dong." Ogah adalah bahasa sehari-hari untuk mengatakan "tidak", biasanya karena kemalasan. Selain Pak Ogah, adalagi karakte yang tidak kalah menariknya yaitu Pak Raden. Ia memiliki karakter jawa yang kental. Kain beskap berwarna hitam lengkap dengan blangkon dan tongkat dengan pegangan mirip gagang payung dan disertai dengan kumis tebal yang melintang merupakan ciri khas Pak Raden. karakter lainya tentu saja si Unyil sendiri yang berperan sebagai tokoh utama, seorang anak SD yang memakai peci, berbaju merah dan berselempang sarung. Masih banyak lagi karakter dalam film si Unyil, seperti Ucrit, Usro dan Meilani.

Pada saat ini film si Unyil dikemas dalam bentuk modern, karena menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Berbeda dengan awal kemunculannya, Unyil saat ini membawa laptop dan memberikan nilai edukasi kepada penontonnya, dengan tidak meninggalkan karakter pendukungnya seperti Pak Ogah, Pak Raden, Usro dan Meilani.

Namun sungguh miris dalam pemberitaan saat ini. Nama Pak Raden sudah tak asing lagi ditelinga kita sebagai salah satu inisiator lahirnya boneka dan cerita Si Unyil, menuntut hak cipta atas si Unyil. Meskipun nama Si Unyil cukup membahana dan dikenal publik, namun kehidupan pembuatnya, Pak Raden atau uyadi kini harus hidup sangat memprihatinkan. Ia rela mengamen untuk mendapatkan hak cipta Unyil atas dirinya.

Oke blogger mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan permasalahan tersebut dapat terselesaikan tanpa merugikan pihak yang terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar